Senin, 13 Maret 2017

"Sang Pelita"


Sang Pelita
Sesosok insan yang mulia
Ruang gelap menjadi terang bercahaya,,
 Kehadirannya seperti layak
 mentari,, menyinari penjuru dunia
 Tanpa tanda jasa,,
Bagaimana mungkin,,
Seseorang mampu untuk
melupakan sang pelita ,,
Penduduk Langit dan Bumi
Seraya tau,,
 Sang pelita itu sangat tulus
ia tak pernah lelah bersinar
menyinari ruang-ruang gelap
menjadi terang bercahaya,,

Dan berguna bagi seluruh umat 




Puisi "negeri merintih" oleh Fahrun Arrasyid


Fahrun Arrasyid 
"Negeriku Merintih"

Kini hujan turun lagi.
Di saat hati,, yang kini menghadapi kesedihan
gumpalan hitam di langit, membasahi negeriku ini.
Seakan-akan peri bumi ingin
menangis tanpa henti
Angin,,
Angin menghembus kencang 
menggugurkan daun-daun pepohonan.
Tikus,,
Tikus-tikus berdasi dengan riang 
melahap habis hak kehidupan
Peri bumi memberontak!!
Namuntak kuasa,,
                                                  Tapi, bagaimana lagi..?!
                                                 Dedaunan Peri Bumi telah gugur di sapu badai 
                                                Dan,, para hama merajalela di bumi Pertiwi ini

 Cipta: Fahrun Arrasyid

Kamis, 12 Januari 2017

Fahrun Arrasyid
"AKU"

Kini, Umurku sudah belasan tahun
Pastinya, Sudah belasan tahun
aku mengalami pahit manisnya kehidupan

Aku
Dengan tubuh kecilku
hanyalah seseorang yang tidak
Begitu sempurna dalam materi maupun
Strategi
Namun dengan begitu 
tak sedikitpun dapat membuat diriku

Menjadi seorang pecundang 
Yang berusaha lari ketika
 masalah melanda dan bermain curang  
ketika ada kesempatan.
Inilah aku!!
dalam hidupku,
suka dan duka selalu datang dan pegi
hal itu tak menjadi alasan untukku menyerah

Dalam puisi aku berkarya
Dalam Sujud aku berdo'a
Dalam Bumi aku injakkan kakiku
Untuk Berjuang