Puisi "AKU" oleh Fahrun Arrasyid
Senin, 13 Maret 2017
Puisi "negeri merintih" oleh Fahrun Arrasyid
Kini hujan turun lagi.
Di saat hati,, yang kini menghadapi kesedihan
gumpalan hitam di langit, membasahi negeriku ini.
Seakan-akan peri bumi ingin
menangis tanpa henti
Angin,,
Angin menghembus kencang
menggugurkan daun-daun pepohonan.
Tikus,,
Tikus-tikus berdasi dengan riang
melahap habis hak kehidupan
Peri bumi memberontak!!
Namuntak kuasa,,
Tapi, bagaimana lagi..?!
Dedaunan Peri Bumi telah gugur di sapu badai
Dan,, para hama merajalela di bumi Pertiwi ini
Cipta: Fahrun Arrasyid
Cipta: Fahrun Arrasyid
Kamis, 12 Januari 2017
Kini, Umurku sudah belasan tahun
Pastinya, Sudah belasan tahun
aku mengalami pahit manisnya kehidupan
Aku
Dengan tubuh kecilku
hanyalah seseorang yang tidak
Begitu sempurna dalam materi maupun
Strategi
Namun dengan begitu
tak sedikitpun dapat membuat diriku
Menjadi seorang pecundang
Yang berusaha lari ketika
masalah melanda dan bermain curang
ketika ada kesempatan.
Inilah aku!!
dalam hidupku,
suka dan duka selalu datang dan pegi
hal itu tak menjadi alasan untukku menyerah
Inilah aku!!
dalam hidupku,
suka dan duka selalu datang dan pegi
hal itu tak menjadi alasan untukku menyerah
Dalam puisi aku berkarya
Dalam Sujud aku berdo'a
Dalam Bumi aku injakkan kakiku
Untuk Berjuang
Langganan:
Postingan (Atom)